Fungsi mangrove meliputi perlindungan ekosistem pantai dari erosi dan abrasi, habitat dan sumber daya bagi berbagai spesies, serta penyerap karbon dioksida yang berkontribusi pada pengurangan emisi dan pengaturan iklim mikro.
Selain itu, mangrove juga berperan penting sebagai sumber pangan dan bahan baku, sarana pariwisata dan pendidikan, serta penangkal intrusi air laut dan penyaring polutan di perairan.
Fungsi Ekologis dan Lingkungan, Pencegahan Erosi dan Abrasi:
Akar mangrove yang kuat dapat menahan dan mengendapkan lumpur, melindungi garis pantai dari pengikisan akibat hempasan ombak dan aliran air.
Habitat Keanekaragaman Hayati:
Hutan mangrove menjadi tempat hidup berbagai satwa laut dan darat, seperti ikan, udang, kepiting, moluska, serta beberapa jenis burung dan mamalia langka.
Penyerapan Karbon:
Mangrove dapat menyerap emisi karbon dioksida (CO2) dari udara melalui fotosintesis, yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga kualitas udara.
Penyaring Polutan dan Pengendali Kualitas Air:
Akar mangrove mampu menyerap dan mengikat racun serta endapan dari daratan, sehingga mencegah polutan mencapai ekosistem laut seperti terumbu karang. Pengaturan Iklim Mikro: Keberadaan hutan mangrove dapat membantu memelihara dan memperbaiki iklim mikro di sekitarnya.
Fungsi Ekonomis dan Sosial Sumber Pangan dan Bahan Baku:
Hutan mangrove menyediakan hasil alam seperti ikan, kerang, kepiting, dan kayu untuk bahan bakar serta hasil hutan yang dapat diolah menjadi berbagai produk pangan.
Pariwisata dan Rekreasi:
Keindahan alam dan keanekaragaman hayati di hutan mangrove menawarkan potensi sebagai objek wisata dan tempat rekreasi serta pendidikan.
Peningkatan Pendapatan Masyarakat:
Pengolahan hasil mangrove, seperti buahnya menjadi makanan atau minuman, dapat memberikan nilai tambah ekonomi dan menambah pendapatan masyarakat pesisir.
Sarana Pendidikan dan Penelitian:
Hutan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium alam untuk mempelajari ekosistem pesisir dan melakukan penelitian.
